PENYULUHAN TENTANG PENYAKIT MENULAR (TBC)

PENYULUHAN TENTANG PENYAKIT MENULAR (TBC)

KERTAJAYA - Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit Tuberkulosis (TBC), Puskesmas Gandrungmangu II menggelar kegiatan penyuluhan di Desa Kertajaya. Kegiatan yang berlangsung pada 14 Agustus 2024 ini diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari tokoh masyarakat, dan warga Desa Kertajaya.

Dalam penyuluhan ini, tim medis dari Puskesmas Gandrungmangu II memberikan pemahaman yang komprehensif tentang TBC. Mulai dari pengertian TBC, penyebab, gejala, hingga cara penularan dan pencegahannya. Selain itu, peserta juga diberikan informasi mengenai pentingnya deteksi dini dan pengobatan yang tepat untuk mencegah komplikasi.

Nita Hadi Sulistiyani, Am.Keb,  selaku narasumber dari Puskesmas Gandrungmangu II, menyampaikan, "TBC merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan pengendalian TBC harus terus dilakukan secara berkelanjutan."

Tuberkulosis (TBC) masih menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat, termasuk di Desa Kertajaya. Untuk mengatasi masalah ini, Puskesmas Gandrungmangu II secara proaktif menggelar kegiatan penyuluhan. Tujuannya, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini dan pengobatan TBC.

TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini biasanya menyerang paru-paru, namun dapat juga menyerang organ tubuh lainnya. Gejala TBC yang umum di antaranya batuk berdahak lebih dari 2 minggu, demam, keringat malam, dan penurunan berat badan.

Untuk mencegah penularan TBC, masyarakat perlu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti menutup mulut saat batuk atau bersin, mencuci tangan secara teratur, dan menjaga ventilasi ruangan. Selain itu, penting juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama bagi kelompok berisiko tinggi seperti penderita HIV/AIDS, lansia, dan anak-anak.

Melalui kegiatan penyuluhan ini, diharapkan masyarakat Desa Kertajaya semakin peduli terhadap kesehatan diri dan lingkungan. Dengan demikian, kasus TBC dapat ditekan dan masyarakat dapat hidup lebih sehat dan produktif.

 


Berikan Komentar

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin